Pemuda dalam khayal

Aku terhenyak.
Aku tenggelam dalam kegelapan.
Kupejamkan mata.
Aku menyusuri satu jalan.
Sesuai arah dan mau hatiku.
Aku dapati diri berjalan di jalan setapak yang aku tak tahu membawaku kemana.
Aku lelah tersesat dalam ketidaktahuan.
Namun angin berhembus di telingaku.
Angin itu membawa untaian nada kerinduan yang terperikan.
Aku mengikutinya..entah kenapa.
Jalan kecil itu terus aku susuri.
Sampailah aku di suatu padang yang luas dengan dikelilingi bunga bunga liar.
Bunga itu tersenyum sambil berkata.
Jalanmu benar gadis manis.
Ikutilah nada yang disampaikan angin untukmu.
Di tengah padang,sebuah pohon rindang tersandarkan seorang pemuda menarikan jari pada dawai yang ia peluk.
Aku menghampiri.
Akhirnya,ia diam lalu menatapku sendu.
Aku agak terkejut juga.
Pemuda itu menghampiriku sambil tersenyum lalu berkata.
Aku telah titipkan salam pada bunga bahwa jalanmu benar mengikuti nada dawaiku.
Aku telah meminta angin menghembuskan nada kerinduanku padamu dengan lembut.
Tiba tiba mataku terbuka.
Sosok yang sama,senyum yang sama.
Ya,dialah kasih yang rindukanku.